Selasa, 27 Desember 2011

Gerakan Mahasiswa Indonesia (Part III)

Lanjutan
Gerakan Mahasiswa Indonesia

C. Sejarah Gerakan Mahasiswa (1966-1998)
            Tahun 1966, disaat legeslatif tidak lagi mampu mengakomodir kepentingan rakyat, yang juga tersumbatnya saluran dialog dengan pemerintah, maka mahasiswa mengambil alih peran legeslatif dengan gerakan protes dijalan. Sejak saat itulah gerakan mahasiswa, pemuda dan pelajar dikenal denga istilah baru “Gerakan Parleman Jalanan” . gerakan Perleman Jalanan sangat mungkin terjadi karena suasana politik saat itu memungkinkan mahasiswa, pemuda dan pelajar matang secara politik diakibatkan sistem politik yang telah dikembangkan oleh Orde Lama.
Memang gerakan mahasiswa “Angkatan ’66” mampu menurunkan Soekarno. Sayangnya gerakan Revolisioner tersebut hanya diletakan pada kerangka “kekuatan-kekuatan pendobrak” tanpa “pengawalan ketat” terhadap proses transisi pasca penuruna  rezim yang dilakukan. Sehingga penuntasan terhadap tuntutan perubahan tidak dapat terwujud. Dalam sejarahnya “Angkatan ‘66” yang semula menjadi ujung tombak perubahan, pada perkembangan selanjutnya  ternyata justru tebuat oleh euphoria yang luar biasa atas kemenanganaya. Mereka lupa  memposisikan dirinya sebagi media kontrol atas perubahan dan bukan hanya sekedar melakukan penumbanagn rezim.
Disisi lain, secara obyektif gerakan mahasiswa  mengalami kelelahan fisik dan mental yang luar biasa akibat terfosir dijalanan antara tahun 1965-1967. Hal ini dapat kta lihat pada mandegnya gerakan KAMI sebagai gerakan aksi, karena tidak ada generasi KAMI yang lahir selanjutnya akibatnya terjadi keterputusan sejarah, wacana dan idialisme. Imbasnya, pasca jatuhnya Orde Lama, Soeharto dan Orde Barunya pada ahirnya kembali menjadi rezim otoriter yang menghiyanati perjuangan untuk menegakkan demokrasi di Indonesia. Sistem politik yang represif sengaja diciptakan demi menancapkan hegemoninya lewat Pembangunan (Devlopmentalisme). Dan, bulan madu antara gerakan mahsiswa dan Soeharto pun berahir. Suara kritis mahasiswa diabaikan serta dibendung dengan respon represif. Pers, sebagai kekuatan indepeden yang melakukan fusi kontrol terhadap Negara pun dibungkam, puncaknya terjadilah malapetaka 15 Januari 1974 (MALARI) dengan pembredelan belasan media yang mengungkap secara kritis kebobrokan pemerintah Orde Baru, para aktifis mahasiswa pun ditangkap tanpa malalui mekanisme dan prosedur hukum yang jelas.

D. Sejarah Gerakan Mahasiswa (1998-Sekakarang)
            Tahun 1966, gerakan mahasiswa terbagi dalam tiga strategi gerakan. Pertama, mahasiswa yang terus-menerus memilih turun ke jalan. Kedua, gerakan mahasiswa yang kemudian melebur dengan kelompok-kelompok marginal, yakni dengan melakukan pemberdayaan serta pendampingan riil (advokasi) terhadap masyarakat. Ketiga, gerakan mahasiswa yang kembali lagi kekampus sebagai basis gerakan. Ironisnya, dalam menyikapi kondisi politik nasional, gerakan mahasiswa terjangkit virus kepentingan. Polarisasi gerakan pun tak dapat terelakkan. Padahal, reformasi 1998, seluruh elemen gerakan mahasiswa dapat berjalan beriringan secara spektakuler, fenomenal dan revolusioner.
Bila kita mengamati gerakan mahasiswa 2011, setidaknya akan kita jumpai tiga warna gerakan berdasarkan pemetaan isu yang diusung dan diperjuangkan yakni, Aliansi, BEM-I, BEM-SI, dan kelompok yang memilih berdiri dibawah bendera organisasinya masing-masing. (tabloid detak edisi 2001). Sampai tahun 2007, pemetaan ini tidak mengalami yang segnifikan. Gerakan mahasiswa yang terkumpul dalam Aliansi, BEM-I (Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia) terdiri dari PMII (dimotori oleh IAIN Jogja), Famred, Jarkot, Forkot, BEM PT Jawa Timur, serta sebagian kiri lainya. Pada waktu itu, isu yang mereka perjuangkan adalah pembubaran Golkar, pengadilan Soeharto, dan desakan untuk percepatan pemilu. Dalam hal penurunan Gus Dur yang dianggap terlibat Buloggate I, mereka cenderung tidak mau larut didalamnya.
Dalam perkembanganya, disaat BEM-I mulai mengalami kevakuman, gerakan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ini kembali melakukan konsolidasi gerakan mahasiswa dilevel nasional dalam bentuk BEM Nusantara. Terhitung sejak tahun 2004-2007 ini, BEM Nusantara sudah enam kali mengadakan konggres mahasiswa nusantara yakni dikota Jogjakarta, Bandung, Surabaya, Riau, Bali, dan Jakarta. Gerakan mahasiswa yang tergabung dalam BEM-SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) terdiri dari UI, ITB, Trisakti, UNJ, IPB, UGM, UNY, dan beberapa perguruan tinggi lainya. Isu yang mereka usung dan perjuangkan adalah menuntut Gus Dur turun, pembersihan KKN, pengadilan Soeharto, dan pelaksanaan enam agenda reformasi. Diantara beberapa elemen gerakan mahasiswa yang ada merekalah yang gagap gempita dan bersemangat menurunkan Gus Dur. Kelompok yang tidak tergabung dalam dua aliansi diatas dan berdiri dibawah bendera organisasi mereka masing-masing. Mereka adalah KAMMI, HMI MPO, HMI DIPO, IMM, ALFONSO (Alaiansi Lembaga Formal Seluruh Indonesia), Hammas, dll. Kelompok ini menganggap Gus Dur adalah entri poin dari seluruh desakan untuk menegakkan Clean and Good Governance. Meski diahir gerakanya mereka lebih dekat dengan BEM-SI dalam mendukung penurunan Gus Dur dari kursi kepresidenan.

MATRK ALUR HISTORIS GERAKAN PEMUDA MAHASISWA INDONESIA
Periodisasi Aktor Gerakan Karakter Gerakan Gagasan Konteks Sos-Pol

Periode
Aktor Gerakan
Karakter Gerakan
Gagasan
Konteks Sosial
Masa Kolonial (1907-1925) masa afiliasi dan kedaerahan
·      Serikat Priyai dan SDI-1907
·      Boedi Oetomo 1908


·      Indiche Partij 1911


·      Trikoro Darmo 1915, Jong Java 1918
·      Jong Sumatranen bond 19191
·      Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes Idem, Jong Islamiten bobd 1924
·      Indiche Verenegening 1916.
·      Perhiimpunan Indonesia (1925)
·      Persatuan bumi putra
·      Pendidikan anak bangsa, kesadaran berorganisasi
·      Persatuan melawan kolonialisme kemanusiaan
·      Kedaerahan



·      Kedaerahan

·      keIslaman






·      Demi kemerdekaan

·      Pencarian
Legimitasi Internasional
·      Ide kemajuan

·      Ide kemajuan jawanisme


·      Nasionalisme belanda


·      Ide kemajuan Nation Java


·      Ide kemajuan Sumatra
·      Ide kemajuan






·      Nasionalisme Ernest renan

·      Sosialisme
·   Politik etis

·   Politik diskriminasi


·   Politik diskriminasi


·   Politik diskriminasi


·   Politik diskriminasi
·   Politik diskriminasi







·   Pasca PD I Liberalisme Eropa
(1925-1942)
Masa persatuan dan rintisan kemerdekaan
·      Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) 1925

·      Kongres Pemuda I 1926
·      Kongres pemuda II 1928
·      Bergabung debgab partai-partai non kooperatif 1933
·      Demi kemerdekaan Persatuan Pemuda Indonesia
·      Pembangunan Solidaritas
·      Persatuan Pemuda

·      Demi Kemerdekaan
·      Nasionalisme Indonesia



·      Fusi Kekuatan Pemuda
·      Sumpah Pemuda


·      Nasionalisme







Pergolatan Nasional Melawan Belanda
Pendudukan Jepang (1942-1945)
·    (Gerakan pemuda Stagnan) kecuali pada organisasi militer, PETA, dll
·   Kemerdekaan
·      Nasionalisme
Perang Duni II
Revolusi Kemerdekaan (1945-1950)
·    Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI)
·   Pro Republik
·   NKRI (Negara Kesatuan republic Indonesia)
Usaha Belanda menguasai kembali Indonesia
ORDE LAMA
(1945-1950
·    Dewan Mahasiswa (DEMA) 1950
·    Underbo parpol (GMNI, CGMI, HMI)
·    Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia KAMI)
·   Intra Kulikuler (non politis)
·   Propoganda parpol politis

·   Pergantian rezim, Penumpaan PKI



·   Kampus sebagai Quasi Battle Ground
·   Demokrasi anti Komunisme
·   Pertumbuhan Perguruan Tinggi (PT)
·   Demokrasi Parlementer

·   G-30/S/PKI, Runtuhnya Orde Lama
ORDE BARU (1966-1998)Masa Berkobar
·    Petisi 22 Oktober 1973


·    DEMA se-Jakarta MALARI (1974)

·    Persatuan Mahasiswa se-Jakarta 1977
·   Pemerataan dan reoriantasi Pembangunan
·   Anti Dominasi Asing (produk Jepang)
·   Persatuan Struktur Politik kembali ke UUD 1945
·      Dependensia kritik developmentalisme


·      Nasionalisme




·      Menyuarakan Kritisme Kerakyatan (illich Scumacher Regulize)
·   Pemilu 1971 yang curang, pemerintah korup
·   Masuknya Investasi Asing


·   Pemilu 1977, ORBA otoriter
(1978-1997) Masa Stagnan dan Reorientasi Gerakan
·    Ornop dan KS (Kelompok Study)
·    Lembaga Pers Mahasiswa
·   Pembangunan Alternatif

·   Menolak Elitisme Mahasiswa, Menyuarakan Kritisme


Struktur Historis, Populisme Kritis, Islam Alternatif
·   Pasca NKK-BKK (1978)

REFORMASI 1998-sekarang
·    Forkot, BEM se-Indonesia, PMII, KAMMI, PRD,dll
·   Turunkan Soeharto
·   Hapus KKN
·   Hapus DWI-fungsi BRI
·   Usut Pelanggaran HAM
·   Reformasi Struktural Demokrasi
·    Krisis Ekonomi Globalisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar