Minggu, 29 Januari 2012

STUDI IDIOLOGI DUNIA : Part I


STUDI IDIOGI DUNIA
Tujuan dan Target :
  1. Peserta memahami arti dan definisi dasar-dasar ideology serta sejarah ahirnya ideology dunia
  2. Peserta memahami tokoh-tokoh pencetus ideology dan menjangkau ide pemikiranya
  3. Peserta memahami perkembangan ideology dari kapitalisme, hingga ideology neo-liberalisme
  4. Peserta dapat melihat secara kritis terhadap ideology kapitalisme
  5. Peserta dapah memahami dan menyadari dampak negative ideology kapitalisme
  6. Peserta dapat memahami dan menganalisa secara kritis masuknya ideology kapitalisme hingga neo-liberalisme ke Indonesia
  7. Peserta mampu mengkolaborasikan teori-teori ideology dunia dengan nilai-nilai dasar pergerakan PMII
Pokok Bahasan :
  1. Definisi Ideologi
  2. Sejarah kelahiran ideology dunia
  3. Masuknya ideology neo-liberalisme ke Indonesia

  1. Definisi Ideologi
Awalnya , istilah “ideology” dimaksudkan oleh penciptanya. Destrut de Tracy (1796) dkk, sebagai “ilmu ide” yang diharakan mampu membawa perubahan institusional, mulai dari pembaharuan menyeluruh atas sekolah-sekolah di Prancis. Tracy memberkan definisi ideology adalah suatu system ide, yang mencoba melepaskan diri dari hal-hal metafisis. Para ideology untuk kurun waktu tertentu menikmati posisis pembuat kebijakan dalam kelas II (ilmu-ilmu moral dan politik) di institute nasional. Tetapi pertentangan dengan Napoleon, menyebabkan Nepoleon Banaparte (penuh mistik) berusaha untuk menghapus usaha pembaharuan dalam institute (1802-1803). Ia memecat anggota-anggotanya sebagai tukang hayal tak berguna dan membuat mereka sebagai bahan cemoohan.
Ideology juga bias diartikan sebagi seperangkat system dan tata nilai dari berbagai kespakatan-kesepakatan, yang harus ditaati dalam sebuah kelompok social. Ideology adalah motivasi bagi praksis social yang memberikan pembenaran dan mendorong suatu tindakan. Ideology mendorong untuk menunjukan bahwa kelompok social yang diyakininya mempunyai alasan untuk ada.
Dalam sejarah pertarungan social dan politik dunia, ideology juga tidak jarang banyak mengeorbankan ribuan bahkan jutaan nyawa demi sebuah perjuangan membela sebuah ideology. Apalagi kalau ideology sudah masuk ranah politik dan kekuasaan. Demi sebuah ideology, 600.000 orang tewas karena terlibat (tertuduh) sebagi PKI dalam aksi balas dendam yang legal sehabis tragedy 30 September 1965 di Indonesia.
Kemunculan tiga arus besar ideology dunia (baca : kapitalisme. Social-komunisme, dan fasisme) serta perkebangan dahsyat gerakan social dan ilmu pengetahuan yang diikuti oleh muncullnya teori-teori baru beserta prediksi-prediksi ilmiyah mau tidak mau menyeret wacana ideology dalam perbincangan hangat dikalangan kaum intelektual. Tapi menjadi agak mustahil membincangkan ideology dalam kerangka konseptualnya tanpa memahami lebih dulu bagaimana sejarah yang telah menyusunya. Dengan pelan-pelan meski sangat sederhana, mari kita membuka catatam-catatan sejarah itu.

  1. Sejarah Ideologi Dunia
a.      Kapitalisme
Karl Marx membagi perkembangan umat manusia dalam analisis predktifnya dari mulai masyarakat primitive/tradisional ke feodal ke kapitalis ke sosialis/komunis.  Akan tatapi dalam gerak laju sejarahnya, ternyata analisisnya Karl Marx meleset. Hingga hari ini ternyata kemenangan dari semua ideology dunia adalah kapitalisme liberal (baca: francis fukuyama). Awal munculnya kapitalisme, yang fenomena historisnya ditemukan oleh Karl Marx kemidian menjadi sebuah system dunia, dapat dilacak dari terjadinya transisi historis zaman feudalism, tepatnya pada akhir abad XIV awal abad XV ketika orang-orang Eropa berhasil mengatasi persoalan hambatan geografis. Solusi dari hambatan geograis diatas beraawal dari ditemukanya kompas sebagai penunjuk arah dan perkembangannya pengetahuan kelautan. Kolaborasi dari dua penemuan baru tersebut membuat watak ekspansionis bangsa Eropa menemukan momentum dan ruang geraknya.
Sejak saat itulah penaklkan dunia yang fenomena historisnya berbentuk imperialism-kolonialisme di berbagai belahan dunia oleh bangsa Eropa. Dimulai dari bangsa Eropa dating kebeberapa dunia di antaranya benua Amerika, Afrika, asia sebagai penakluk untuk menggeruk kekayaan alamnya, memperbudak penduduk asalnya sekaligus mengumumkan pengukuhan dirinya sebagai ras yang paling unggul dari ras dan bangsa-bangsa lain. Ajarannya adalah manusia berbudaya adalah orang-orang kulit putih dari Eropa. Sedangkan di luar orang-rang berkulit putih Eropa adalah manusia-manusia barbar yang biadab.
Sejak saat itu pula hierarkis-dikotomis kebudayaan mulai ditancapkan dalam benak manusia di dunia.bahwa hanya orang kulit putihlah yang paling unggul dan harus di tiru, yang kemudian waktu klaim inimembuat motivasi tersendirri bagi mereka untuk melakukan praktek imperialism-kolonialisme tidak hanya terbatas dalam ruang ekonomi-politik, akan tetapi lebih jauh dari itu adalah penjajahan kultur dan kebudayaan masyarakat terjajah untuk diseragamkan dengan budaya orang kulit putih. Atas dasar itulah, tidak salah kalau dikataka bahwa munculnya kapitalisme sebagai suatu system dunia parallel atau beriringan dengan dimualainya praktek imperialism-kolonialisme jagad raya. Dan dari imperialism-kolonialisme inilah akumulasi modal mulai terkonsentrasi di berbagai wilayah Eropa, terutama Inggris.
Dudly Dillard, secara kronologis membagi sejarah muncul dna perkembangan kapitalisme, terutama  kapitalisme industrial, menjadi tiga faase perkembangan, yakni kapitalisme fase awal (1500-1750), kapitalisme fase klasik (1750-1915) dan kapitalisme fase lanjut (1914-1945). Memang harus diakui bahwa tidak ada kesepakatan oleh paara ahli mengenai definisi kapitalisme, akan tetapi mereka umumya sepakat bahwa kapitalisme adalah satu system ekonomi yang berlandaskan pada filsafat individualism-liberaisme yang memiliki implikaasi kebebasan menusia untuk mengeksploitasi apapun yang dapat mnguntungkan individu tersebut.

(Bersambung)